Bersih Desa Jiwan Dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-74

Bersih desa merupakan tradisi turun–temurun dalam kebudayaan masyarakat. Di Jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad–abad lamanya. Ritual bersih desa di Jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Ritual bersih desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Ritual bersih desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun dan tradisi ini telah dilakukan secara turun – menurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.

Ritual bersih desa tidak selalu sama di setiap daerah atau desa karena memang leluhur yang membawa tradisi tersebut berbeda di setiap daerah. Oleh karena itu, upacara adat yang dilaksanakan pun berbeda tergantung pada leluhur siapa yang disakralkan. Hari-hari pelaksanaanya pun berbeda, seperti yang terjadi Desa Jiwan Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Di desa ini, bersih desa dilakukan tepat pada tanggal hari kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus pada setiap tahunnya.

Ritual bersih desa terdiri dari beberapa tahapan, diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan oleh seluruh warga desa, baik membenahi jalan atau gang-gang, selokan, pos kampling agar terlihat lebih rapi dan bersih. Selain itu, biaanya warga juga membersihkan makam-makam yang dianggap keramat, terutama makam-makam leluhur, sosok atau tokoh yang pernah menjadi panutan masyarakat desa. Tujuan lain untuk membersihkan halangan atau kesusahan yang ada agar kehidupan seluruh warga tenang dan tentram. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan persiapan upacara adat yang dilaksanakan untuk wujud syukur dan permohonan kepada Tuhan YME atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desa, di daerah lain kegiatan upacara adat ini dilakukan untuk memohon dan berterima kasih justru kepada leluhur dan dilakukan di makamnya atau dirumah juru kunci makamnya.

Ritual bersih desa juga dilengkapi dengan membawa sesaji yang berasal dari hasil panen warga desa yang dipersembahkan kepada leluhur sebagai symbol kesejahteraan yang mereka peroleh selama setahun. Adapun sesaji yang menjadi bagian dari kegiatan upacara adat ini akan dibagikan atau diperebutkan oleh warga desa yang percaya bahwa sesaji tersebut bisa mendatangkan berkah. Umumnya sesaji yang dipergunakan, seperti :

  • Nasi gurih, sebagai persembahan kepada para leluhur
  • Inkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan pada Tuhan YME
  • Jajan Pasar, sebagai lambang agar masyarakat mendapat berkah
  • Pisang raja, sebagai lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam masa kehidupan
  • Nasi ambengan, sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Tuhan YME
  • Jenang, berupa jenang merah putih ( lambang bapak dan ibu ) dan jenang palang ( penolak marabahaya )
  • Tumpeng, berupa tumpeng lanang ( lambang Yang Maha Agung) dan tumpeng wadon ( lambang penghormatan pada leluhur ) yang ukurannya lebih kecil

Ritual bersih desa ini ditutup dengan pagelaran kesenian, yaitu kesenian Gamelan lengkap dengan sinden. Pihak penyelenggara ( pemerintah desa ) mendatangkan 3 sinden sebagai pelengkapa acara bersih desa. Dengan iringan musik gamelan, sinden mulai bernyanyi dan menari sesuai dengan ritme musik. Tak ketinggalan, kepala desa dan seluruh jajaran perangkat desa juga ikut menari. Masyarakat sangat antusias dengan acara semacam ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang datang dan ikut dalam acara tersebut. Pada akhir acara, kepala Desa Jiwan, Bapak Widayanto mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan seluruh masyarakat Desa Jiwan yang senantiasa ikut menyaksikan kebudayaan negeri sendiri.