Upacara Slametan Nduduk Pondasi Desa Jiwan Dalam Rangka Membangun 2 Proyek Sekaligus

Jiwan, Madiun– Upacara Slametan dalam rangka membangun 2 proyek di Desa Jiwan dilaksanakan di Timur Lapangan Desa Jiwan, Senin (7/3). Dua proyek sekaligus yang segera dibangun yaitu saluran air yang berlokasi di RT 4 dan Proyek Wisata Waterboom Desa Jiwan yang berlokasi di Timur Lapangan Jiwan atau Utara Musola As-Sakinah RT 29. Acara dihadiri Kepala Desa Jiwan ,Widayanto beserta perangkat desa, Kepala BPD dan LPKMD, Pendamping Desa serta masyarakat sekitar.

Lebih tepatnya masih tahap awal yaitu membuat pondasi. Prosesi ini sering disebut dengan istilah “Nduduk Pondasi”. Nduduk memiliki arti “menggali”, maksudnya menggali tanah untuk keperluan pondasi. Ada tradisi khas yang selalu dilakukan orang – orang di Desa Jiwan (Kab. Madiun), ketika membuat pondasi. Seperti kebanyakan tradisi masyarakat jawa pada umumnya, diawalinya dengan slametan.

Disetiap slametan, nduduk pondasi ini biasanya ada beberapa makanan dan properti khusus. Mungkin sebagian orang memaknainya sebagai sesajen. Kebanyakan orang yang tidak mengerti, pasti menganggap perbuatan syirik. Padahal bukan itu masksudnya. Ada banyak hal tersirat yang ingin disampaikan lewat simbol makanan atau properti tersebut seperti pesan atau petuah leluhur orang Jawa yang tersembunyi dibaliknya.

Acara pagi itu dimulai dari sambutan Kepala Desa Jiwan, Widayanto dan Sekdes Jiwan, Mujiyanto disaksikan oleh Perwakilan Lembaga Desa Jiwan. Kemudian berlanjut membaca doa bersama dipimpin Mudin Desa Jiwan, Sumilan. Sebagai puncaknya makan bersama pun dilakukan dengan khidmad.

Mbah Carik, sapaan akrab Mujiyanto berpesan peran serta Lembaga Desa dan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan dalam akselerasi pembangunan proyek tersebut. Sebab apabila kurangnya peran serta Lembaga Desa dan seluruh elemen masyarakat, dipastikan pembangunan proyek kurang berjalan maksimal bahkan bisa jadi gagal terealisasi.

(wah/aji/wic)